Sinopsis
Novel
Bayangan
pahit masa lalu di kehidupan wajja membuatnya selalu hidup dalam kemarahan.Ia
marah kepada papanya dirinya sendiri dan orang orang di sekitarnya .Kemarahan
itulah yang membuatnya memilih untuk pergi dari rumah dan menjalani hidup nya
sebagai preman di jalanan ibu kota atau yang disebut juga dengan kota
metropolitan.
Ketika kemarahan itu belum sepenuhnya pudar ,sosok dari masa lalunya
tiba tiba muncul kebali .Kani mengajaknya pulang dan memaksanya membongkar
kenangan kenangan pahit Wajja.beranikah Wajja meng hadapinya ?pulang bukanlah
pilihan yang menyenang ,tetapi ia harus melakukan ya.akankah rumah yang sangat
di bencinya itu bisa berubah
sesejuk rumah nya?, Sebagai
preman, hidup Wajja penuh dengan kekerasan, terutama menghadapi kelompok preman
lain yang ingin merebut daerah kekuasaan kelompoknya. Suatu hari Wajja
berkenalan dengan Atti, anak pemilik warung yang ditolongnya dari gangguan
preman.
Atti yang masih SMU ternyata jatuh hati pada Wajja dan dengan berbagai alasan Atti mencoba mendapatkan perhatian dari Wajja. Dari minta diajarkan bahasa inggris hingga minta di periksa ulangannya.
Atti yang masih SMU ternyata jatuh hati pada Wajja dan dengan berbagai alasan Atti mencoba mendapatkan perhatian dari Wajja. Dari minta diajarkan bahasa inggris hingga minta di periksa ulangannya.
Sementara itu para preman yang dihajar Wajja tidak menerima kekalahan
mereka dan mencoba membalas. Para preman tidak berhasil menemukan Wajja hingga
Gawor, salah seorang anak buah Wajja jadi korban. Di saat kritis Wajja dan Da’a
datang dan membuat para preman penyerang tunggang langgang.
Di saat Wajja mengantar Gawor ke rumah sakit, Kandar, seorang teman masa
lalu Wajja melihatnya. Kandar berusaha membuntuti Wajja namun kehilangan jejak.
Kandar sebenarnya sudah lama mencari Wajja karena permintaan Kani, wanita yang selama ini masih berada di hati Wajja. Kani sebenarnya adalah mantan kekasih Majja, saudara kembar Wajja.
Kandar sebenarnya sudah lama mencari Wajja karena permintaan Kani, wanita yang selama ini masih berada di hati Wajja. Kani sebenarnya adalah mantan kekasih Majja, saudara kembar Wajja.
Suatu malam Wajja menolong Da’a dan kelompoknya yang di jebak oleh kelompok
preman lain yang ingin menguasai daerah kekuasaan mereka. Anak-anak memuji
Wajja karena keahliannya berkelahi. Hingga membuat Da’a menjadi iri dan mulai
membenci Wajja karena memintanya berhenti menjadi tukang pukul karena hal itu
akan menyeret anak buahnya menjadi kriminal.
Kebencian Da’a makin menjadi-jadi karena hasutan Samsul, salah seorang
anak buahnya. Samsul tetap ingin Da’a menjadi tukang pukul karena penghasilan
mereka lebih besar dibanding hanya sekedar menjadi preman pasar. Da’a akhirnya
berduel dengan Wajja untuk memperebutkan pengaruh di kelompok mereka. Dalam
duel Wajja berhasil mengalahkan Da’a.
Di lain pihak, Kandar akhirnya berhasil menemukan Wajja. Kandar meminta
Wajja untuk kembali ke rumahnya namun Wajja menolak. Wajja beralasan bahwa
ayahnya sudah mengusirnya. Kandar menyerah dan meminta Kani untuk ke Jakarta
dan membujuk Wajja.
Wajja mulai jenuh dengan kehidupan yang dijalaninya sebagai preman.
Terlebih ketika Wajja bertemu dengan Pak Tua, seorang penjual abu gosok yang
pernah ditolongnya dari gangguan Gawor. Wajja sangat tersentuh dengan Pak Tua
yang kehidupannya sangat sederhana namun bahagia karena selalu bersandar pada
Allah.
Wajja mulai terkenang masa lalunya yang kelam. Tentang Majja yang
dicemburuinya karena mendapatkan hati Kani. Rasa cemburu pula yang menyebabkan
Wajja menantang Majja untuk memanjat tebing hingga akhirnya Majja meninggal
karena kecelakaan, terjatuh dari tebing. Kematian Majja membuat ayahnya, Pak
Chaerul marah dan menyalahkan Wajja hingga mengusirnya dari rumah.
Wajja mulai mencoba mengubah hidupnya. Mencoba mencari penghasilan yang
halal. Atti merasa senang dengan perubahan hidup Wajja. Atti bahkan membelikan
Wajja selembar sajadah. Namun rasa senang Atti berubah ketika cintanya ditolak
Wajja.
Sementara itu Kani akhirnya memutuskan ke Jakarta karena kondisi Pak
Chaerul makin kritis. Kani akhirnya berhasil menemui Wajja. Wajja yang
menyangka Kani ke Jakarta karena mencintainya, akhirnya merasa kecewa ketika
Kani memberitahu bahwa kedatangannya hanya untuk mengajak Wajja pulang menemui
ayahnya. Kekecewaanya makin bertambah ketika Kani mengakui bahwa dirinya masih
mencintai Majja.
Saat hendak mengantar Kani pulang Wajja mendapat laporan bahwa Da’a
tetap menjadi tukang pukul orang, bahkan kali ini sasarannya harus dibunuh.
Berhasilkah Wajja menhentikan niat Da'a untuk membunuh korbannya ?
Identitas
Novel
Judul : Menuju Rumah Cintamu
Pengarang : Yudhi herwibowo
Penerbit : PT mizan publika
Tebal buku : 156 hal
Cetakan : cetakan ke- 2
Nama : MUHAMMAD ZAKY
Kelas : VIII-A
No abs : 19(Sembilan belas)
0 comments:
Post a Comment